30 Januari 2009

BELAJAR BAHASA AL-QUR'AN ITU TIDAK SUSAH



Bulan Ramadhan adalah waktu yang paling tepat untuk berinteraksi dengan al-Qur'an secara intens, baik dengan cara membacanya atau memperdalam isinya. Untuk memperdalam al-Qur'an biasanya seseorang terganjal oleh persoalan bahasa Arab, karena memang al-Qur'an ditulis dengan bahasa itu. Bahkan, khazanah keislaman yang sebegitu luasnya masih tersimpan dalam karya-karya berbahasa Arab. Dengan demikian, belajar bahasa Arab seharusnya merupakan bagian keberagaman orang Islam.
Para ulama bahasa menyadari akan pentingnya mempelajari bahasa Arab. Oleh karena itu, mereka telah mengerahkan berbagai usaha untuk menyusun berbagai panduan bagi siapa saja yang hendak mempelajari bahasa Arab. Maka, kita mengenal ada kitab al-Jurumiyah, Alfiyyah, Jami` al-Durus, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, di kalangan masyarakat masih ada berbagai anggapan yang mengesani bahwa belajar bahasa Arab itu susah.
Tapi, sekarang anggapan itu sudah seharusnya mulai ditepis, setidaknya dengan munculnya buku Cara Praktis Belajar dan Memahami Bahasa al-Qur'an yang disusun oleh Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., dosen jurusan Tafsir-Hadits, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Buku semacam ini memang bukan satu-satunya yang pernah muncul. Namun, buku ini sedikit berbeda dengan buku-buku lainnya dalam beberapa hal berikut ini.
Pertama, buku ini ditulis dengan ringkas dan praktis serta menggunakan contoh-contoh berupa ayat-ayat al-Qur’an. Jika tidak ditemukan suatu contoh kaidah bahasa Arab tertentu dalam al-Qur'an, penyusun akan mengemukakan contoh di luar al-Qur'an. Ini tentu saja memiliki dua keuntungan, selain mengerti bahasa Arab, juga menguasai beberapa kosa kata dalam al-Qur'an.
Kedua, buku ini berupaya menyederhanakan definisi-definisi istilah teknis gramatika Arab dengan tanpa bermaksud merubah definisi yang biasa dipakai. Di dalamnya kita temukan, misalnya, istilah fail didefinisikan demikian "Isim, umumnya, yang terletak langsung setelah fi`il, atau Subyek yang didahului Predikat, atau Subyek yang berada di tengah kalimat, atau Pelaku pekerjaan."
Ketiga, untuk lebih mudah dipahami, buku ini mencoba menerjemahkan sebagian istilah-istilah teknis tata bahasa Arab ke dalam istilah-istilah teknis tata bahasa Indonesia. Penyusun nampaknya menangkap keseragaman pola kalimat antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Penerjemahan istilah itu tentu saja akan semakin mempermudah pemahaman kita terhadap bahasa Arab.
Ketiga poin inilah yang membedakan buku ini dengan buku-buku lainnya. Selain ketiga poin di atas, kita dapat menemukan di dalamnya beberapa rumus yang nampaknya akan mempermudah kita untuk mengidentifikasi jenis kata bahasa Arab. Contoh, "ani" atau "aini" dijadikan rumus untuk menentukan isim tatsniyah (kata yang menunjukkan 2), "una" atau "ina" dijadikan rumus untuk menentukan isim jamak mudzakkar salim (kata yang menunjukkan laki-laki jamak), dan lain sebagainya.
Karena tujuan buku ini ingin memperkenalkan bahasa al-Qur’an secara praktis dan ringkas, maka ada beberapa istilah teknis gramatika bahasa Arab yang tidak diungkapkan dengan asumsi—menurut penyusunnya—kalau diungkapkan akan merumitkan para pemula. Dengan demikian, buku ini berbeda dengan buku-buku lain yang sengaja ditulis untuk memperkenalkan tata bahasa (Nahwu-Sharaf) Arab secara lengkap. Di samping itu, buku ini tidak mencakup semua persoalan tata bahasa bahasa Arab dengan asumsi bahwa buku ini dipersembahkan untuk para pemula.***

5 komentar:

  1. pak, boleh tau dimana info tuk beli bukunya ? ^_^

    BalasHapus
  2. Di Bandung dapat dibeli di Palasari. Tapi, di saya juga tersedia.

    BalasHapus
  3. Kebetulan sy cari di Sby kok ngga ketemu buku ini. Apa bisa sy beli lewat Bapak? Minta tolong diinfokan mengenai hrg & cara pemesanannya.
    Terima kasih,
    Heni-Sby

    BalasHapus
  4. Assalaamu'alaykum,
    Saya mau beli buku ini (jilid 1), bgmn cara menghubungi bapak?
    ahmadkhasfi [at] gmail.com

    BalasHapus